Refleksi 100 Tahun Ummat Tanpa Khilafah


Oleh : Asy Syarifah

Potret buram kehidupan ummat kian terlihat, dari setiap sisi ditemui tak lagi sebagaimana yang Allah sampaikan didalam Al Qur'an surat Al Imran adalah sebagai khoiru ummat.

"Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah".

 (QS.Ali Imran 110)

Kini, kita saksikan ummat semakin tercerai berai. Semenjak diketuk palu atas perjanjian Sykes Picot oleh Inggris dan Prancis, wilayah kaum muslimin mulai dibagi-bagi ditangan kaum kafir. Ummat muslim mulai terkotak-kotakan dengan batas imajiner atau kita sebut nasionalisme. 

Diperparah lagi, ummat kehilangan perisai yakni Khilafah. Menjadi malapetaka yang sampai hari ini terus melanda kaum muslimin, adalah diruntuhkannya sistem pemerintahan Khilafah tepat 28 Rajab 1342/ 3 Maret 1924. Semenjak itu, kondisi ummat kian merana, banyak siska atas nyawa terhadap saudara-saudaranya, namun mirisnya itu suatu hal biasa karna memang tak bisa berbuat banyak. Sekedar mengecam namun tak menghentikan.

Serangan atas kaum muslimin kini tengah merata disetiap lini kehidupannya. Disetiap wilayah Muslimin penuh dengan antek-antek kafir penjajah, menggerogoti hingga tak tersisa lagi.

Di bidang ekonomi, kita saksikan betapa maraknya praktek ribawi, kepemilikan akan sumber daya alam makin tak terkendali, sampai titik negara tak mampu mengendalikan, alhasil jadi korporatokrasi. Pun dalam bidang politik, makin suram melihat geliat para politikus tak ubahnya naik dalam panggung perpolitikan sekedar hasrat kekuasaan. Mahalnya mahar politik dalam demokrasi, menjadikannya korupsi makin tak terkendali. Itulah memang tabiat politik dal demokrasi yang sejatinya tak kan pernah mampu mengarahkan orang-orang didalamnya amanah terhadap tugas-tugasnya dalam meriayah rakyatnya.

Tak hanya politik dan ekonomi, bidang lainnya semacam sosial pergaulan pun juga tak kalah mendapat imbasnya berupa maraknya pergaulan bebas. Dalam bidang agama apalagi, makin dipersempit ruang ummat untuk taat, semacam kasus jilbab sekolah yang baru-baru ini terjadi.

Cukup sudah banyaknya kerusakan terus melanda kaum muslimin ditengah jumlahnya yang banyak, namun keberadaannya seperti buih dilautan. Tak mampu berbuat banyak, sekalipun orang-orang kafir jelas menyiksa luar dalam. Akan sampai kapan ini terus terjadi, inilah saatnya kaum muslimin terus mereleksi diri !

Ragam masalah yang terus menimpa ummat, tidak lain karenaya tak ada lagi perisai/junnah sebagaimana dulu pernah ada bertengger 1300 tahun lamanya. Perisai ummat adalah Khilafah, yang melindungi ummat dari setiap serangan musuh-musuh Islam. Namun malangnya, perisai itu telah runtuh oleh Mustafa Kemal Attaturk Laknatullah dan agen-agenya serta saat itu dimulainya kehidupan sekularisme, memisahkan agama dari kehidupan.

Kehidupan sekularisme, adalah tak lain yang menjadi biang dari permasalahan ummat hari ini. Padahal Islam sebagai agama sempurna telah menetapkan setiap kehidupan selalu terikat dengan syariahNya tak terkecuali. 

Sebagaimana di ungkapkan oleh Imam Ghazali tentang pentingnya kekuasaan dan negara, “Agama dan kekuasaan ibarat saudara kembar. Agama adalah fondasi dan kekuasaan adalah penjaga. Sesuatu yang tanpa fondasi niscaya runtuh dan sesuatu tanpa penjaga niscaya lenyap.” (Al-Ghazali, Al-Iqtisha fi al-I’tiqad)

Begitu lama, 100 tahun ummat tanpa perisai, menderita dengan banyaknya ancaman, siksaan, nyawa tak lagi berharga. 100 tahun sudah hukum-hukum Allah SWT dicampakkan ,  digantikan dengan hukum buatan manusia yang jelas cacatnya. Maka tak heran banyak kita saksikan realita hukum  tumpul ke atas tajam kebawah.

Wahai Kaum Muslimin !

Akan sampai kapan, penderiataan saudara-saudara kita terus terjadi padahal kita juga akan dimintai pertanggugjawaban. Akan sampai kapan hukum-hukum Allah SWT dicampakkan, sedang jelas di dalam Al Qur'an itu harus diterapkan.

100 tahun yang sangat lama ummat hidup dalam penderitaan. Adalah menjadi refleksi bagi kita untuk terus menyuarakan, memperjuangkan tegaknya kembali syariah yang dengannya kemuliaan ummat sebagai khoiru ummah juga hukum-hukum Allah SWT terealisasi dalam wadahnya sistem Khilafah.

Jika orang-orang kafir saja tak henti-hentinya memadamkan cahayaNya, maka janganlah kita yang sudah Allah bekali dengan kekuatan iman lantas kalah semangatnya dengan mereka.  

Khilafah adalah kewajiban yang harus diwujudkan, bahkan Khilafah merupakan mahkota dari semua kewajiban. Khilafah adalah janji Allah dan kabar gembira dari Rasulullah Saw, maka yakinlah Allah akan memenuhi janji-Nya.

Mari rapatkan barisan, kokohkan iman dan kekuatan untuk terus menyuarakan hingga Allah menangkan dengan tegaknya syariah Khilafah atau kita mati dengannya dalam dakwah perjuangan syariah Khilafah. Aamiin.


Wallahu'alam bii shawab

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memilih Karena Dakwah

Tanpa Islam, Aku Gagal !

Demokrasi Bikin Tekor, Korupsinya Bikin Horor !