Tanpa Islam, Aku Gagal !



Benarlah saat kita mendengar bahwa nikmat hidup terbesar ialah nikmat iman dan Islam. Sebab keduanya laksana cahaya yang menerangi, cahaya yang menjadikan langkah terarah lagi terlindungi. Kamu bisa bayangkan, gimana bingungnya berjalan di tengah kegelapan ? inilah yang sebenarnya hari ini banyak manusia rasakan. Hidup jauh dari cahaya menjadikannya sempit layaknya ikan yang hidup di daratan.

Tanpa Islam, bagaimana kita akan memaknai kebahagiaan ? sudah pasti kita akan ikuti manusia kebanyakan, bahagia ialah ketika manusia memiliki segala isi dunia. Entah harta, tahta atau wanita katanya.. Bagaimana kita mendefinikan kebahagiaan itu mempengaruhi standar dan perbatan kita tampilkan untuk meraihnya. Ketika bahagia kita definisikan dengan standar dunia, maka dunia akan penjadi pusatnya untuk ia kejar hingga ia mendapatkannya. 

Padahal kata para ulama, dunia itu pendek jangkanya. Maka setiap kenikmatan atau apapun yang dikejar dengan nilai dunia pastilah pendek nikmatnya. Semisal makan minum saat berbuka puasa, bisa terhitung dengan hitungan waktu seberapa lama kita akan menikmati makan dan minumnya. Atau misal kita mendefiniskan bahagia ketika banyak harta, maka kita kan temui juga banyak orang kaya namun menderita. Entah karena sakit, masalah keluarga, anak atau yang lainnya. Jadi, fixs yaa.. menjadi kaya tidak bisa dijadikan standar kebahagiaan manusia. Lalu bagaimana dengan Islam ?

Yups, Islam itu sempurna dari lahirnya. Termasuk ketika memberikan standar bahagia pada manusia juga jelas dan pasti bisa diraih oleh setiap manusia ketika dia mengimaniNya. Standar bahagia versi Islam bukanlah sesuatu yang diukur dengan materi atau tingginya kedudukan. Melainkan semua distandarkan pada ridhoNya semata, kalau Allah sudah ridho disitulah letak bahagianya manusia versi Islam.

Dimana kita bisa raih ridhonya ? yakni dari ketaaatan kita menjalankan perintah dan menjahui laranganNya. Apa yang Allah perintahkan kita kerjakan, apa yang Allah larang kita tinggalkan. Pun juga keridhoan dengan apapun yang Allah berikan, tentang seerapa banyak yang dikasihkan karena kita menyakini semua adalah dariNya maka kita terima.

Keimanan seorang Muslim itu menjadikan segala yang ada adalah kebaikan, ketika diberikan padanya nikmat ia bersyukur dan ketika diberikan padanya cobaan maka padanya bersabar. Dan keduanya ialah point kebaikan, menyenangkan bukan ? Inilahyang sebenarnya akan menjadikan kehidupan seseorang itu berada dalam ketenangan, sebab keyakinanya menjadikan apapun itu bergantung kepada Dzat yang Maha Segalanya. Seorang Muslim yakin bahwa penciptanya Maha Mengetahui apa yang dibutuhkan hambanya, dan meyakini bahwa kita hanya diminta untuk berusaha bukan menentukan hasilnya

Semua menjadi jelas dan ringan dalam kacamata Islam. Dan benarlah, tanpa Islam kita akan selalu gagal memaknai dan menjalani kehidupan

wallahu'alam bii shawab
Asy Syarifah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memilih Karena Dakwah

Demokrasi Bikin Tekor, Korupsinya Bikin Horor !