Sekularisme, Lahirkan Generasi Cacat Akhirat

         
Kasus pembunuhan bayi oleh anak remaja yang tidak lain ialah orangtuanya sendiri kian mengiris hati. Sulit dibayangkan, orangtua membunuh darah daging yang di kandungnya sendiri. Dari Kota Balikpapan di beritakan pembunuhan bayi oleh remaja berinisial SNI (18) di dalam toilet Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Beriman pada Rabu 24 Juli. Bayi berjenis kelamin perempuan itu tewas setelah mulutnya disumpal tisu toilet dan tali pusarnya dicabut. Setelah tewas, jasad bayi dimasukkan kedalam kantong plastik dan berencana membuangnya di luar. Aksinya pun ketahuan petugas rumah sakit saat hendak melarikan diri.
Miris !. Kasus serupa pun datang dari Kota Makasar, Perempuan muda berinisial AY (18) yang tega menikam bayinya hingga tewas karena malu hamil di luar nikah. Sangat menjadi pertanyanyaan, bagaimana mungkin remaja itu tidak berfikir tentang akibat ketika melakukan hubungan dengan lawan jenis ? Mengapa dia tidak sampai berfikir jauh tentang konsekwensi yang akan di terima setelahnya ?  
Tidak hanya itu, banyak juga ditemukan kasus anak-anak yang tinggal di dalam kamp pengungsian korban Gempa Palu Donggala beberapa bulan terakhir, mereka menikah dengan alasan terlanjur hamil dengan kekasihnya. Masa depan suram, pandangan hidup pun hilang tertelan kekecewaan dari tindakan yang sudah mereka lakukan. Akankah ini generasi yang diharapkan ?
Tentu tidaklah demikian. Maraknya kasus diatas menjadi bukti bagaimana system kehidupan hari ini telah gagal membentuk generasi yang bertanggungjawab. Sekularisme, paham yang memisahkan peran agama dalam kehidupan benar-benar membuat rusak manusia dalam bertingkah laku. Paham ini juga membuat generasi kian buta pada kehidupan akhirat. Kasus-kasus diatas ialah salah satu contoh dari banyaknya produk sekularisme yang abai pada urusan akhirat. Mereka lupa bahwa setiap apa yang dilakukannya akan di mintai pertanggungjawaban di akhirat kelak.
Lalu bagaimana dengan Islam ? tentu saja Islam tidak akan pernah membiarkan hal demikian terjadi. Islam ialah system yang paripurna mengatur kehidupan manusia. Maka sudah tentu memberikan solusi dari setiap permasalahan manusia, bahkan Islam lebih pada tindakan preventif sebelum bahaya itu terjadi. Semisal kaitannya dengan kasus remaja diatas, maka islam sudah jauh-jauh hari memerintahkan khususnya dalam lingkup kecil keluarga, orangtuanya di harusnkan memberikan pemahaman kepada anaknya bagaimana ketika seorang anak ketika sudah baligh (dewasa). Apa saja yang menjadi tugas atau kewajiban-kewajibannya, sebagaimana yang telah di tentukan oleh penciptanya. Tidak hanya itu, komponen lain hadir dari masyarakat yang juga memiliki pemahaman untuk melakukan amar ma’ruf nahy munkar ketika terjadi kejadian yang bertentangan dengan syariat. Selain itu pihak negara pun tidak lepas tangan, ia hadir di tengah-tengah masyarakat menjaganya dengan kebijakan atau peraturan-peraturan yang diterapkan sejalan dengan peraturan yang termuat dalam syariatNya. Dengan demikian, sudah barang tentu generasi akan terlindungi dari perilaku-perilaku yang rusak dan tidak bertanggung jawab sebagaimana dalam system sekularisme.

Wallahu’alam bii shawab


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memilih Karena Dakwah

Tanpa Islam, Aku Gagal !

Demokrasi Bikin Tekor, Korupsinya Bikin Horor !