Syariat – Islam Memuliakan bukan Mengekang
Mungkin sebagian dari kita pernah mendengar atau merasakan, bagimana
banyak, rumit dan detailnya Islam mengatur kehidupan seseorang. Bagi
kawan-kawan yang telah menapaki jalan hijrah kemungkinan akan sangat merasakan
hal ini pada kali pertamanya. Bagaimana tidak, dari hal kecil seperti kita
makan saja banyak pengaturannya. Harus tangan kanan, tidak boleh berdiri, baca
doa hingga memastikan makanan halal dan baik di konsumsi. Seorang muslimah yang
keluar rumahnya, harus mengenakan jilbab, khimar dan mihnahnya, juga kaos kaki
untuk menutupi auratnya. Betapa kerennya Islam !
.
Itu baru satu lho, aktivitas kecil yang mencakup urusan
individu saja, belum sampai membahas tatanan masyarakat juga negara.Maka tidak
heran ketika kita temukan wacana manusia “Islam itu ribet” , “susah”, “mengekang”..
bagi mereka-mereka yang tidak bersesuaian. Mereka menganggap dengannya Islam
membatasi aktivitasnya, tak membuatnya fashionable rasa gaya-gaya kekinian.
Lantas apa yang mereka inginkan ? memaksa Islam menyesuaikan dengan zaman ?
Tidak !
.
Bagi mereka yang menganggap Islam itu mengekang,
sesungguhnya itulah pemahaman yang salah. Mengapa salah ? karena pemahaman sebagaian
mereka masih menilai segala sesuatu baik dan buruk hanya sekedar melihat dari
sisi manfaat atau tidaknya.Bbaginya jika manfaat ia ambil jika tidak ia
tinggalkan, bukan begitu ?. Dan pemahaman seperti itu bukanlah dari Islam lho..
melainkan pemahanan orang-orang barat yang menilai segala sesuati dari manfaat
atau materi belaka, atau kita kenal dengan paham KAPITALISME. Bagimana dengan
kita.. ?
.
Karena islam Memuliakan !
Islam memuliakan, yak itulah jawaban bagi mereka yang
bertanya mengapa Islam sedemikian rupa mengatur kehidupan manusia. Mungkin bisa
kita ilustrasikan bagimana rambu lalu lintas mengatur para pengendara motor
dijalanan, sepintas kita akan berpikir adanya rambu merah, kuning hijau itu
menghambat kita berjalan dari jam yang seharusnya.
.
But.. mari berpikir out off
the box, justru adanya rambu-rambu itu menyelamatkan bukan ? atau mungkin bisa
bayangkan saat rambu-rambu lalu lintas di langgar, bentrok arah antar kendaraan
pasti akan terjadi. Nah seperti itulah aturan dalam Islam, bukan untuk
mengekang tapi memuliakan. Dan yang terpenting, tidak setiap aturan Islam itu
mampu dilogika dengan akal manusia, tidak berarti juga yang memberikan manfaat
ialah yang baik dilaksanakan dan sebaliknya. Melainkan syariatNya ialah sepaket
dengan ketaatan atas perintah dan larangan yang tak bisa di tawar, sami’na wa
atha’na “aku dengar dan aku taat”.
Asy -Syarifah
Komentar
Posting Komentar